Lebih dari separuh perusahaan kewalahan oleh data

Apa yang kita inginkan?  Data!  Apa yang akan kita lakukan dengan itu?  Ermmm...

tumpukan folder

Tipikal organisasi besar saat ini menyimpan 35 petabyte data di seluruh sistemnya dan diperkirakan akan meningkat dua kali lipat pada tahun 2025. Namun, 75 persen pemimpin TI khawatir infrastruktur mereka saat ini tidak akan dapat memenuhi permintaan ini.

Sebuah laporan baru, dari spesialis infrastruktur Hitachi Vantara, menunjukkan bahwa sementara teknologi seperti AI generatif memacu demam emas untuk wawasan, otomatisasi, dan prediktabilitas yang lebih besar, mereka secara bersamaan memberikan tekanan pada infrastruktur yang sudah tegang dan lingkungan cloud hybrid yang mereka jalankan.

Survei terhadap hampir 1.300 eksekutif dan pembuat keputusan TI menunjukkan bahwa mereka memperkirakan setengah dari anggaran TI digunakan untuk infrastruktur data. Apalagi 61 persen mengatakan mereka sudah kewalahan dengan jumlah data yang mereka kelola.

Keamanan juga menjadi masalah, dengan 69 persen pemimpin TI khawatir bahwa mereka tidak dapat mendeteksi pelanggaran tepat waktu untuk melindungi data. 22 persen yang mengkhawatirkan mengakui bahwa data penting tidak dicadangkan. Dan hanya 29 persen mengatakan mereka ‘sangat yakin’ bahwa karyawan mengikuti kebijakan keamanan. Meskipun perusahaan menyukai cloud, 44 persen masih percaya bahwa sistem lokal lebih aman.

Meskipun mengumpulkan data dalam jumlah besar, tidak selalu memungkinkan untuk menggunakannya secara efektif. Laporan tersebut menunjukkan bahwa 25 persen pimpinan TI mengatakan bahwa pengguna mereka tidak selalu mengetahui bahwa data yang mereka butuhkan sudah tersedia. Terlebih lagi 80 persen mengatakan pengguna tidak dapat mengakses data yang mereka butuhkan. Alasannya termasuk kurangnya integrasi dan pendekatan sedikit demi sedikit untuk mengembangkan sistem selama bertahun-tahun.

“Bagian dari masalah bagi banyak perusahaan adalah bahwa mereka menyimpan data tanpa strategi atau alat infrastruktur data yang tepat. Faktanya, 75 persen perusahaan di seluruh dunia mengatakan bahwa mereka menyimpan setiap bagian data, untuk berjaga-jaga, sebanyak setengah dari data mereka ‘gelap,’ atau tidak pernah digunakan,” kata Bharti Patel, wakil presiden senior, rekayasa produk di Hitachi Vantara. “Kenyataannya adalah bahwa modernisasi infrastruktur saat ini melibatkan platform canggih yang tidak hanya memberikan kecepatan, keandalan, dan perlindungan data yang lebih besar, tetapi juga membutuhkan lebih sedikit ruang dan kebutuhan energi, sehingga bisnis dapat memperoleh nilai lebih dari data sekaligus mengurangi jejak karbon mereka. Organisasi yang saat ini proaktif dalam memprioritaskan area kritis ini akan memiliki keuntungan yang signifikan di pasar di tahun-tahun mendatang.”

Laporan lengkap tersedia dari situs Hitachi Vantara.

Kredit Gambar: aslysun / Shutterstock

Author: Kenneth Henderson